Kamis, 26 Agustus 2010

Keajaiban Al Quran




Benar kiranya jika Al Qur’an disebut sebagai mukjizat. Bagaimana tidak, ternyata ayat-ayat Al Qur’an yang diturunkan di abad ke 7 masehi di mana ilmu pengetahuan belum berkembang (saat itu orang mengira bumi itu rata dan matahari mengelilingi bumi), sesuai dengan ilmu pengetahuan modern yang baru-baru ini ditemukan oleh manusia.

Sebagai contoh ayat di bawah:

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” [Al Anbiyaa:30]

Saat itu orang tidak ada yang tahu bahwa langit dan bumi itu awalnya satu. Ternyata ilmu pengetahuan modern seperti teori Big Bang dan teori ilmiyah lainnya menyatakan bahwa alam semesta (bumi dan langit) itu dulunya satu. Kemudian akhirnya pecah menjadi sekarang ini.

Jumat, 23 Juli 2010

Semut yg Mendapat Petunjuk


Barangkali di antara kita menganggap remeh makhluk Alloh yang mungil ini yaitu semut. Tidak jarang kita jengkel ketika para semut mulai menggerogoti makanan atau mencicipi minuman segar yang kita simpan atau siap untuk dihidangkan dengan rapi. Dengan aktifitas semut ini, sebagian kita menganggap mereka makhluk yang selalu menyusahkan dan berbagai ekspresi lainnya.
Namun pernahkah kita menyadari bahwa semut terkadang lebih baik daripada segolongan manusia. Mungkin antum bertanya-tanya dan sebagian ada yang menentang perkataan ini bahkan ada yang menyatakan: “Manusia adalah makhluk Alloh Subhanallohu wa Ta’ala yang paling baik di dunia ini di antara berbagai makhluk Alloh lainnya apalagi jika dibandingkan dengan sekelompok semut”. Nah untuk menjawab segudang pertanyaan dan kegundahan hati kita marilah kita perhatikan kisah-kisah berikut.

Jumat, 11 Juni 2010

Yuk Jaga Pandangan Mata, Upaya Menjauhi Bencana


Jika seorang pelajar ingin meraih kesempurnaan ilmu, hendaklah ia menjauhi kemaksiatan dan senantiasa menundukkan pandangannya dari hal-hal yang haram untuk dipandang karena yang demikian itu akan membukakan beberapa pintu ilmu, sehingga cahayanya akan menyinari hatinya. Jika hati telah bercahaya maka akan jelas baginya kebenaran. Sebaliknya, barangsiapa mengumbar pandangannya, maka akan keruhlah hatinya dan selanjutnya akan gelap dan tertutup baginya pintu ilmu.

(Ibnu Qayyim Al-Jauziyah).
Mata dan hati memiliki ikatan yang kuat. Para dokter akhlaq bertutur, “Antara mata dan hati ada kaitan eratnya. Bila mata telah rusak dan hancur, maka hati pun rusak dan hancur.
Berapa banyak jatuh korban akibat kerlingan mata yang membawa kehancuran dan penderitaan. Sudah amat banyak kita dengar kasus-kasus perbuatan keji yang dilakukan oleh para pemuda (perzinaan, homoseks, lesbian), suami-istri yang bercerai, atau menderitanya anak-anak sebagai korban.

Rabu, 26 Mei 2010

Istri Solehah


Perhiasan yang paling indah
bagi seorang abdi Allah
Itulah engkau wanita sholehah
engkau menghiasi dunia

Aurat ditutup demi kehormatan
Kitab Al Qur'an didaulahkan
Suami mereka di taatinya
Walau berjualan di rumah saja


Karena iman dan juga Islam
Telah menjadi keyakinan
Jiwa raga mampu di korbankan
Harta kemewahan dileburkan

Di dalam kehidupan ini
engkau menampakkan kemuliaan
Bagai sekutum mawar yang tegar
Ditengah gelombang kehidupan

Senin, 24 Mei 2010

"Bersyukurlah Qta"

Rasa syukur yang kita curahkan
Tiada sebanding dengan limpahan rahmat-Nya
Kadang kita terbuai untuk mengingkarinya
Terhanyut dalam maksiyat dan dosa...

Cobalah perhatikan
nikmat yang kita rasakan
Sungguh tak akan dapat
kita menghitungnya......
Semesta alam raya berserta segala isinya
Allah ciptakan untuk kita semua....

Gemercik air hujan menetes ke dunia
Membawa karunia bagi semuanya
Sinar sang mentari anugerahkan rizki
Semua harus kita syukuri.....

Allahu Akbar... Allah Maha Besar...
Segala puji kami haturkan...
Bimbinglah kami dalam kesyukuran...
Rindulah kami 'tuk keridhoan-Mu....

Jumat, 21 Mei 2010

Kedahsyatan Sholat Berjamaah

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku’
(QS. Al-Baqarah; 43)

Hampir selama hidupnya, Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah. Bahkan dalam keadaan perang sekalipun, beliau bersama sahabatnya melaksanakan sholat dengan berjamaah. Padahal mereka sedang sibuk-sibuknya dengan tugas suci.
Kalau dibanding dengan kita memang sangat jauh, padahal kita tidak segenting keadaan perang. Kita bahkan sedang istirhat kerja siang, atau sedang asik menyantap makanan, atau sedang bercumbu dengan keluarga. Namun saat sedang terdengar adzan, kita masih santai saja. Tidak segera berangkat ke masjid atau musholla untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Suatu hari datang seorang laki-laki buta kepada Rasulullah saw bermaksud ingin meminta keringanan dalam sholat berjamaah karena kondisinya yang buta. Orang buta itu berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidak ada seorang penuntun yang menuntunku ke Masjid, bolehkah aku tidak sholat dengan berjamaah dan cukup sholat di rumah?” Lalu Nabi saw memberi keringanan tentang hal itu, namun tatkala orang itu mau beranjak, Rasulullah saw memanggilnya dan bertanya, “Apakah kamu mendengar adzan panggilan sholat?” Orang buta itu menjawab, “Ya”. Rasulullah bersabda, “Kalau begitu, sambutlah (berangkatlah sholat berjamaah)” (HR: Muslim)

Sabar Menurut Al-Qur'an

“...Dan para malaikat masuk kepada tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan); keselamatan atas kalian berkat kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d [13]:23-24)


Sabar termasuk akhlak yang paling utama yang banyak mendapat perhatian Al-Qur’an dalam surat-suratnya. Imam al-Ghazali berkata, “Allah swt menyebutkan sabar di dalam al-Qur’an lebih dari 70 tempat.”
Ibnul Qoyyim mengutip perkataan Imam Ahmad: “Sabar di dalam al-Qur’an terdapat di sekitar 90 tempat.”
Abu Thalib al-Makky mengutip sebagian perkataan sebagian ulama: “Adakah yang lebih utama daripada sabar, Allah telah menyebutkannya di dalam kitab-Nya lebih dari 90 tempat. Kami tidak mengetahui sesuatu yang disebutkan Allah sebanyak ini kecuali sabar.”
Sabar menurut bahasa berarti menahan dan mengekang. Di antaranya disebutkan pada QS.Al-Kahfi [18]: 28 “Dan tahanlah dirimu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka.”
Kebalikan sabar adalah jaza’u (sedih dan keluh kesah), sebagaimana di dalam firman Allah QS. Ibrahim [14]: 21, “...sama saja bagi kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.”

Selasa, 18 Mei 2010

ArtI CintA menurut ISLAM

Definisi Cinta
Untuk mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9)
Hakikat Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Cinta kepada Allah
Cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan kebaikan yang sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin (3/22) berkata: ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.” (Ali ‘Imran: 31)
Mereka (sebagian salaf) berkata:

Senin, 17 Mei 2010

Pergaulan Menurut Islam

“ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat <49>:13)

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup” di dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter, dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan dan kekuasaan-Nya.


Jumat, 14 Mei 2010

Adab bertamu

Siapapun kita, tentu pernah bersilaturrahmi ke rumah teman, walau sekadar bercakap-cakap atau karena ada kepentingan bisnis.Sebab manusia selalu membutuhkan orang lain, siapapun dia tua-muda, pria maupun wanita. Islam sebagai agama yang sempurna tidak membiarkan masalah ini begitu saja, namun Islam mengajarkan adab-adab bertamu, sehingga tujuan bersilaturrahmi bisa terlaksana dengan baik. Berikut adalah beberapa adab bertamu yang diajarkan agama Islam yang mulia ini.

1. Mengucapkan Salam

Ucapkanlah salam dengan suara yang sekiranya didengar tuan rumah, tidak terlalu pelan dan tidak pula terlalu keras. Dengan salam berarti sang tamu berdo'a semoga tuan rumah memperoleh keberkahan dan keselamatan. Demikianlah perintah Allah dalam Alquran. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya." (QS.An-Nur ayat 27). Dalam riwayat Turmudzi dikisahkan bahwa Kaldah bin Hanbal disuruh Shafwan bin Umaiyah untuk mengantarkan susu dan makanan kepada Rasulullah yang sedang berada di atas lembah Kaldah langsung menemui Rasulullah tanpa mengucapkan salam dan tidak minta izin. Rasulullah lalu menyuruhnya keluar kembali dan mengucapkan, Assalamualaikum, apakah aku boleh masuk ?" Inilah ajaran Rasulullah yang seharusnya dilakukan setiap muslim.

2. Mengucapkan Salam Tiga Kali

Bila salam belum terdengar ulangi kembali hingga tiga kali. Tentunya, dengan rentang waktu yang tidak terlalu rapat. Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abu Musa al-Asyari menemui Umar bin Khathab, lalu ia berkata: "Assalaamu alaikum, ini Abdullah bin Qais. Namun, Umar tidak mengizinkannya masuk. Lalu Abu Musa al-Asyari mengucapkan salam kembali seraya mengatakan ini Abu Musa, lalu ia mengucapkan salam (ketiga kalinya) sambil mengatakan ini Al-Asyari kemudian ia pun pulang. Abu Musa berkata: "Jawablah salamku, jawablah salamku." Tak lama setelah itu, datanglah Umar bin Khathab: "Wahai Abu Musa, kami tidak menjawab salammu karena kami sedang sibuk." Abu Musa berkata: "Saya mendengar Rasulullah bersabda: "Minta idzin itu hanya tiga kali, bila diizinkan (silahkan masuk) dan bila tidak diizinkan pulanglah kembali." (HR Muslim).

Etika berDo'a

1. Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam maka Nabi bersabda kepadanya: “Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah”. (HR. At-Turmudzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

2. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu’, penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami”. (Al-Anbiya’: 90).

Rabu, 12 Mei 2010

SavE OuR MASJID

Save our masjid keep our hearts and our souls
Selamatkan generasi ini
Save our masjid keep our hearts and our souls
Untuk masa depan

Kau generasi muda janganlah engkau terlena
Habiskan waktu dengan percuma
Ikuti hawa nafsumu hanya tuk kepentingan dunia
Tanpa kau pikirkan akibatnya

Dan bersihkanlah diri bersihkanlah jiwa
Saat kau akan bersujud padaNya
Jangan biarkan dirimu terjerumus dalam dosa
Oh sayang hidupmu sia - sia

Kejarlah cita–citamu
Tapi jangan lupa sholatmu karna itu yang nomer 1
Untuk hidupmu

Save our masjid keep our hearts and our souls
Selamatkan generasi ini
Save our masjid keep our hearts and our souls
Untuk masa depan

SAVE OUR MASJID!!!!!